J
ohn
Templeton dikenal luas sebagai investor dengan pendekatan nilai global. Selama
tujuh dekade ia mencari-cari saham perusahaan yang murah di seluruh dunia.
Sementara pada masa tersebut, mayoritas investor memusatkan fokusnya pada
saham-saham perusahaan di dalam negri. Dan bahkan cenderung menolak saham
perusahaan luar negri. Ada sisi yang menguntungkan jika seorang investor
melirik saham-saham perusahaan diluar negrinya sendiri. Seorang investor akan
mendapatkan keamanan tambahan dan juga idefersifikasi yang lebih luas.
Templeton
mengembangkan sebuah kemampuan khusus yang berbeda dari pada para investor
lainnya. Baik itu investasi di luar negrinya dengan jangka waktu yang berbeda,
menggunakan metode penilaian yang berbeda, atau dengan tingkan optimisme atau
pesimisme yang berbeda. Ia memegang sebuah prinsip bahwa; kegiatan dalam
memilih saham adalah satu-satunya kegiatan yang tidak dapat menggunakan
penasehat dan para ahli dalam melakukannya.
Bagi
John Templeton, jika seseorang mengalami sakit tertentu dan berkonsultasi
kepada sepuluh dokter, dan nasehat dari semua doketer itu sama, maka mengikuti
nasehat yang mereka berikan adalah hal yang baik. Namun berkenaan dengan
memilih saham, jika seorang investor meminta nasehat kepada sepuluh ahli dalam
saham, dan mereka semua mengatakan bahwa saham tersebut baik. Justru mengambil
langkah berlawanan dari mereka akan memberikan keuntungan yang lebih besar. Sebab
kinerja perusahaan telah tercermin dari harga sahamnya.
Bagi
Templeton, menghadapi kondisi dimana banyak orang yang tidak setuju dengan
keputusan yang ia ambil dalam penjualan dan pembelian adalah suatu hal yang
sering dia alami, sebab hal semacam itu memang akan sering dalami oleh para
investor pemburu saham murah. Sebab jika saham tersebut banyak diminati oleh
para investor, tentu saham tersebut tidak akan murah. Karena saham tersebut
tidak diminatilah makanya saham itu menjadi murah. Para pemburu saham murah
adalah para investor yang memiliki pemikiran independen dan tidak terpengaruh
oleh orang lain, ia adalah jenis manusia yang benar-benar yakin dengan apa yang
telah ia putuskan.
Bagi
templeton, kebanyakan manusia itu terprogram, mereka terprogram untuk bereaksi
berlebihan terhadap suatu situasi. Mereka juga merespon setiap tindakan pembeli
dan penjualan lain disekitarnya daripada menerapkan keputusan yang benar.
Ambillah keuntungan dari orang lain yang berpikir kurang jernih, yang membuang
saham atau melambungkan harga saham berdasarkan emosi. Memang mudah dikatakan,
tapi sulit dilakukan.
Tentu anda bisa saja berkata; membeli saham pada
saat harga murah. Hal itu memungkinkan, tapi cara kerja pasar tidak seperti
itu. Ketika harga saham naik, banyak investor yang membeli. Harga saham turun
ketika permintaan rendah, artinya para investor menarik diri, orang-orang
menjadi putus asa dan pesimis. Ketika hampir semua orang bersikap pesimis
secara bersamaan, maka seluruh pasar akan runtuh. Para investor menarik
investasinya dan menjaga uangnya baik-baik. Ya. Mereka memang memberi tahu
Anda; Beli saat harga saham rendah, jual saat harga saham tinggi. Namun
kebanyakan mereka malah membeli saat harga saham tinggi dan menjual di saat
harga saham rendah. Dan kapan mereka membeli?jawaban umumnya ; kapan lagi, ya
saat para analis sependapat atas perkiraan harga sebuah saham. Hal ini bodoh,
tapi begitulah sifat manusia.