Hallo sobat Entrepreneur............
Setelah meninggalkan bangku sekolah, kebanyakat dari kita tahu persis baha yang banyak diperhitungkan bukanlah soal gelar perguruan tinggi atau rengking yan gkita dapat selama di sekolah atau di perguruan tinggi. Jika kamu ternyata belum menyadari hal ini, saat ini kamu perlu pahami hal tersebut, dan tidak merasa cukup bangga dengan nilai-nilai yang telah kamu kumpulkan itu. Sebab di dunia nyata, yang dibutuhkan adalah kecerdasan dan skil. Disini saya menyebutnya dengan dunia nyata, sebab dunia akademis seringkali adalah dunia yang jauh dari kehidupan nyata, maka dunia akademis dalam pandangan saya adalah dunia di luar kehidupan ril.Mengapa begitu? sebab dari sekian banyak apa yang diberikan oleh dunia pendidikan pada kita, adalah bukan hal yang ada di kehidupan nyata kita. Jika apa yang diberikan pada kita di dunia pendidikan adalah hal yang nyata, maka tentunya semua itu akan dibutuhkan di dunia nyata. Sederhananya seperti itu sobat.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Edy Sunandi Hamid yang saya kutip dari slah satu portal berit mengatakan bahwa; BPS atau Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia hasil survey Agustus 2015 mencapai pada angka 7,56 juta orang. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 yang hanya mencapai pada angka 600 ribu pengangguran. Atau coba lihat ; Angka pengangguran sarjana di Indonesia
Terjadi peningkatan pengangguran berpendidikan tinggi di Indonesia dengan gelombang yang sangat massive, hal ini menunjukkan bahwa memang jumlah lapangan kerja tidak cukup mampu menyerap. Ataukah memang apa yang dipelajari di dunia akademis adalah hal-hal yang kebanyakan tidak dibutuhkan oleh dunia kerja, terutama mereka yang kuliah mengambil jurusan humanistik. Namun itu tidak menjadi alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang lebih tinggi sobat..
sebab banyak hal yang dapat kamu dapatkan dari menjadi seorang mahasiswa, salah satunya adalah pergaulan, perubahan pola pikir, dan lingkungan yang lebih sehat. Maksudnya adalah, jika kamu selama ini tinggal di suatu lingkungan yang tidak mendukungmu untuk berubah dan menjadi lebih baik, maka masuk ke perguruan tinggi dapat menjadi salah satu alternatif agar kamu bisa tumbuh di lingkungan yang lebih mendukung. Namun ingat, jangan hilang fokus dengan angka pengangguran diatas. Kamu harus memiliki nilai lebih.
Sebab, di dalam dunia nyata, diluar dunia akademis, sesuatu yang lebih dari sekedar gelar jelas dituntut. Saya menyebutnya dengan "Keberanian", "Bernyali", "Terampil", "Cerdik", ''Gigih", "Ulet" dll. Faktor-faktor ini, pada akhirnya lebih banyak memutuskan masa depan seseorang daripada sekedar gelar akademis yang disandang. Dalam diri kita masing-masing terdapat salah satu karakter berani, lihai, dan gigih itu. Ada juga sisi lain dari karakter itu; orang yang gampang bertekuk lutut, bahkan mengemis jika perlu. Jika kamu ingin menjadi seorang yang sukses, kamu harus memahami kedua sisi karakter yang ada dalam dirimu ini. Lalu lihatlah yangmanakah yang lebih dominan dalam dirimu? apakah karakter beranimu yang selalu berani mencoba mewujudkan sesuatu dan mengambil resiko, atau jiwa pengecutmua? mengambil aman dan berada di titik nyaman.
Baca ajuga : Kesalahan Berpikir Orang Tentang Kesuksesan>>>
Ketakutan dan keraguan diri yang berlebih itulah yan gpaling mengurangi kejenusan seseorang. Kita banyak melihat orang yang pintar, banyak tahu banyak hal tentang dunia bisnis, namun ia tidak memiliki keberanian untuk memulai suatu bisnis. Orang-orang semacam itu dapat kita sebut sebagai NATO No Actioan Talk Only. Ini adalah virus yang melanda kebanyakan kaum akademis, sebab mereka kurang-lebih selama 4 tahun diajarkan dengan cara berbicara saja. Mereka selama ini selama bertahun-tahun belajar dengan duduk dan mendengarkan ceramah dari dosen. Sedangkan jika kita lihat, kita semua ini belajar dari pengalaman, bukan dengan sekedar duduk dan mendengarkan. Coba perhatikan cara kita belajar sejak kecil, kita selalu berani mencoba hal-hal baru, hingga akhrinya orang tua kita banyak melarang melakukan ini dan itu karena alasan kehawatiran.
Mungkin itu adalah awal mula kita sebagai manusia yang kreatif dan selalu berani mengambil tindakan baru, perlahan menjadi lemah karena didikan orang tua dan lingkungan. Namun tolong jangan jadikan itu sebagai kambing hitan. Mulailah merubahnya dan belajar dengan mengambil tindakan. Orang yang bodoh adalah oran gyang tidak berani mengambil tindakan. Ingat satu hal, tindakan mendatangkan perubahan nyata, tindakanlah yang akan mendatangkan keajaiban.
Jangan lupa untuk Share dan berbagi kepada teman-teman kamu yang lain.
karena jika kamu memiliki teman dengan pemikiran yang sama, maka kamu akan semakin mudah untuk bertumbuh Sukses dan Menjadi Kaya.
Salam Entrepreneur.